Alam

Alam
bersama teman-teman jurusan ilmu kelautan Unpad ketika praktek lapangan ke tanjung lesung, Banten.

Senin, 04 April 2011

ENERGI, HABITAT, RELUNG DAN ADAPTASI TERUMBU KARANG

Energi
Energi dari suatu benda adalah ukuran dari kesanggupan benda tersebut untuk melakukan suatu usaha. Satuan energi adalah joule. Didalam ilmu fisika, energi memiliki definisi yang sudah baku, yaitu kemampuan untuk melakukan usaha. Energi tidak dapat diciptakan dan juga tidak dapat dimusnahkan, jadi perubahan bentuk suatu energi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain tidak merubah jumlah atau besar energi secara keseluruhan.

Energi terbagi dalam berbagai macam, antara lain :
- energi potensial
- energi kinetik/kinetis
- energi panas
- energi air
- energi batu bara
- energi minyak bumi
- energi listrik
- energi matahari
- energi angin
- energi kimia
- energi nuklir
- energi gas bumi
- energi ombak dan gelombang
- energi minyak bumi
- energi mekanik/mekanis
- energi cahaya
- energi listrik
- dan lain sebagainya

Daur Energi Terumbu Karang
Terumbu karang yang biasanya terletak di perairan dangkal akan mudah mendapatkan sinar matahari sebagai sumber energinya. Sinar matahari tersebut ditangkap untuk melakukan proses fotosintesis. Fotosinstesi menghasilkan energi untuk kelangsungan terumbu karang. Energi yang didapat dari matahari juga ditransfer melalui konveksi dan arus air, sehingga makhluk hidup lain yang biasa hidup disekitar terumbu karang juga mendapatkan energi. Disekitar terumbu karang juga terjadi proses makan - memakan antara makhluk hidup yang hidup disekitar terumbu karang tersebut, dengan kata lain terjadi siklus energi melalui rantai makanan.

Habitat
Habitat (berasal dari kata dalam bahasa Latin yang berarti menempati) adalah tempat suatu spesies tinggal dan berkembang. Menurut Clements dan Shelford (1939), habitat adalah lingkungan fisik yang ada di sekitar suatu spesies, atau populasi spesies, atau kelompok spesies, atau komunitas. Sehingga Habitat diartikan sebagai tempat suatu makhluk hidup. Selain itu, istilah habitat dapat juga dipakai untuk menunjukkan tempat tumbuh sekelompok organisme dari berbagai spesies yang membentuk suatu komunitas.

Habitat Terumbu Karang
Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahayamatahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxanhellae dan tidak membentuk karang. Ekosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, eutrofikasi dan memerlukan kualitas perairan alami (pristine). Demikian halnya dengan perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang melanda perairan tropis di tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang (coral bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. Selama peristiwa pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di perairan Indonesia adalah 2-3 °C di atas suhu normal.

Relung
Relung adalah pertelaan lengkap bagaimana suatu organisme berhubungan dengan lingkungan fisik dan biologisnya. Dalam ekologi merujuk pada posisi unik yang ditempati oleh suatu spesies tertentu berdasarkan rentang fisik yang ditempati dan peranan yang dilakukan di dalam komunitasnya. Istilah relung (nische) pertama kali dikemukakan oleh Joseph Grinnell pada tahun 1917. Menurut Grinner, relung merupakan bagian dari habitat yang disebut dengan mikrohabitat. Dengan pandangan seperti ini, Grinnell mengatakan bahwa setiap relung hanya dihuni oleh satu spesies. Pandangan relung yang dikemukakan oleh Grinnell inilah yang disebut dengan relung habitat. Contoh, jika kita mengatakan relung habitat dari kalajengking, maka kita akan menjelaskan mikrohabitat kalajengking tersebut. Dengan demikian kitaharus menjelaskan pada suhu dan kelembaban berapa kalajengking hidup, apakah dia tahan terhadap cahaya atau tidak, apakah dia hidup di tanah dalam lubang, atau di pohon, dan sebagainya.

Relung Terumbu Karang
Merupakan mikrohabitat dari terumbu karang. Untuk dapat bertumbuh dan berkembang biak secara baik, terumbu karang membutuhkan kondisi lingkungan hidup yang optimal, yaitu pada suhu hangat sekitar di atas 20oC. Terumbu karang juga memilih hidup pada lingkungan perairan yang jernih dan tidak berpolusi. Hal ini dapat berpengaruh pada penetrasi cahaya oleh terumbu karang. Beberapa terumbu karang membutuhkan cahaya matahari untuk melakukan kegiatan fotosisntesis. Polip-polip penyusun terumbu karang yang terletak pada bagian atas terumbu karang dapat menangkap makanan yang terbawa arus laut dan juga melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, oksigen - oksigen hasil fotosintesis yang terlarut dalam air dapat dimanfaatkan oleh spesies laut lainnya. Hewan karang sebagai pembangun utama terumbu adalah organisme laut yang efisien karena mampu tumbuh subur dalam lingkungan sedikit nutrien (oligotrofik).

Adaptasi
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis. Adaptasi terbagi atas tiga jenis yaitu adaptasi morfologi adalah adaptasi yang meliputi bentuk tubuh. Adaptasi morfologi dapat dilihat dengan jelas, sebagai contoh paruh dan kaki burung berbeda sesuai makanannya. Adaptasi fisiologi adalah adaptasi yang meliputi fungsi alat-alat tubuh. Adaptasi ini bisa berupa enzim yang dihasilkan suatu organisme. Contoh: dihasilkannya enzim selulase oleh hewan memamah biak. Adaptasi Tingkah Laku adalah adaptasi berupa perubahan tingkah laku. Misalnya: ikan paus yang sesekali menyembul ke permukaan untuk mengambil udara.

Adaptasi Terumbu Karang
Makhluk hidup disekitar terumbu karang telah beradaptasi untuk hidup bersama. Hubungan simbiosis adalah adaptasi dari berbagai spesies yang hidup disekitar terumbu karang secara berdampingan dan saling memberi manfaat satu sama lain. Terumbu karang juga dijadikan sebagai tempat untuk mencari makan dari berbagai jenis ikan dan makhluk laut lainnya, dikarenakan daerah sekitar terumbu karang yang baik itu sangat subur. Terumbu karang juga dijadikan tempat berlindung bagi ikan - ikan kecil dari ikan - ikan pemangsa yang lebih besar. Selain itu pula ada hewan yang tidak mengalami adaptasi di sebut maladaptasi. Seperti contoh pada terumbu karang akan mengalami proses bleaching.

selanjutnya ke ruliyuspratama.wordpress.com

Daftar Pustaka
• http://www.ehow.com/list_6132753_adaptations-coral-reefs.html
• http://www.forumsains.com/biologi-smu/pengertian-adaptasi/
• http://id.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang
• http://edukasi.kompasiana.com/2010/04/24/pengertian-relung-ekologi/
• http://id.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang
• http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2118621-definisi-habitat/
• http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091105051836AAKhj6o
http://organisasi.org/pengertian_energi_potensial_kinetik_dan_hukum_kekekalan_energi_fisika
• http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20100426151018AAhYvQB

Senin, 21 Maret 2011

pemboran lepas pantai


PENGEBORAN MINYAK LEPAS PANTAI
pengeboran lepas pantai biasanya mengacu pada penemuan dan pengembangan sumber daya minyak dan gas yang terletak di bawah air. Paling umum, istilah ini digunakan untuk menggambarkan minyak ekstraksi lepas pantai benua, meskipun istilah ini juga dapat berlaku untuk pengeboran di danau dan laut pedalaman. pengeboran lepas pantai menyajikan tantangan lingkungan hidup, terutama di Arktik atau dekat dengan pantai. Kontroversi termasuk yang sedang berlangsung perdebatan pengeboran lepas pantai AS . Ada berbagai jenis platform untuk kegiatan pengeboran lepas pantai, dari perairan dangkal jaket baja dan tongkang jackup , untuk mengambang semisubmersibles dan drillships mampu beroperasi di perairan yang sangat mendalam.

Sejarah
Sekitar 1891, sumur minyak pertama dibor terendam dari platform dibangun di atas tumpukan di perairan segar dari Grand Lake St Marys (alias Mercer County Waduk) di Ohio . Sumur tersebut dikembangkan oleh perusahaan lokal kecil seperti Bryson, Riley Minyak, Jerman-Amerika, dan Minyak Banker's.
Sekitar tahun 1896, sumur minyak pertama terendam dalam air garam dibor di bagian dari lapangan Summerland memperpanjang bawah Santa Barbara Channel di California . The wells were drilled from piers extending from land out into the channel. Sumur dibor dari dermaga memanjang dari luar negeri ke dalam saluran tersebut.
Kajian
Pengeboran minyak lepas pantai termasuk ke dalam Eksplorasi atau pencarian minyak bumi. Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut.
Perlu diketahui bahwa minyak di dalam bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau, namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air.

·         Kajian Geologi
Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:

a)      Batuan Sumber (Source Rock)
Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang - cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon.
b)      Tekanan dan Temperatur
Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.

c)       Migrasi
Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.

d)      Reservoar
Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi.

e)      Perangkap (Trap)
Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi.
Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya.

·         Kajian geofisika
setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda - metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki sifat - sifat sebagai batuan sumber, reservoar, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon. Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering.

Metoda tersebut adalah:
1.       Eksplorasi seismik
 Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi daerah yang luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan didalam bumi.
   2. Data resistiviti
      Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi oleh fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida didalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida didalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita miliki.
   3. Data porositas
   4. Data berat jenis
 * Data berat jenis
Data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini akan menggambarkan berat jenis batuan. Dapat kita bandingkan bila pori batuan berisi air dengan batuan berisi hidrokarbon akan mempunyai berat jenis yang berbeda.

Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Geofisika
http://id.wikipedia.org/wiki/Eksplorasi_minyak_bumi
http://en.wikipedia.org/wiki/Offshore_drilling